BANDA ACEH - Mengajar anak–anak difabel tentu harus mempunyai ketulusan dan kepedulian. Seperti yang dilakukan Syifa Urrachmah, yang juga mengalami keterbatasan sejak kecil, dengan mengajar anak-anak les privat khusus difabel.
Syifa merupakan Sarjana Jurusan Bimbingan Konseling yang seluruh waktunya dihabiskan untuk mengajarkan anak berkebutuhan khusus. Kini, Syifa sudah memperoleh penghasilan dengan mengajar.
Syifa Urrachmah merupakan guru difabel yang mengabdikan diri untuk mengajarkan anak berkebutuhan khusus, selain memberikan les privat, Syifa juga mengajar setiap hari di sekolah luar biasa. Meskipun tanpa mengharapkan digaji, Syifa tetap memberikan ilmunya secara maksimal pada para siswa.
Saat kecil, Syifa sempat menempuh pendidikan di SLB, namun sejak SMP hingga kuliah, ia menempuh pendidikan jalur umum. Meskipun kadang mendapat bulliying, ia hadapi dengan ikhlas.
Ia merupakan anak ke tiga dari empat bersaudara, dua kakaknya terlahir normal, namun adiknya juga merupakan anak berkebutuhan khusus yang saat ini sedang menempuh kuliah di Universitas Syiah Kuala.
Sejak kecil, Syifa juga sering mendapat juara pada berbagai even, mulai dari Tilawatil Quran sampai juara olimpiade nasional, sehingga Syifa banyak mengoleksi tropi juara di lemari bukunya.
"Saat ini usia saya 26 tahun, saya tinggal bersama kedua orang tua dan adik saya bernama Muhammad Saidinas, beralamat di Desa Jeulingke, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh," ujar Syifa.

Sehari–hari, dirinya mengajar les khusus anak–anak difabel.
"Saya paham betul bagaimana perasaan teman-teman difabel dalam memperoleh pendidikan, karena saya juga mengalami keterbatasan sejak kecil tidak bisa melihat. Oleh sebab itu saya membaca dengan cara braile," tuturnya.